Psikologi
Pendidikan
Motivasi
Disusun oleh : Maswinda Ainun Mardiah (16-122)
Disusun oleh : Maswinda Ainun Mardiah (16-122)
v Defenisi motivasi
Motivasi
merupakan aspek penting dalam psikologi learned
centered dalam pengajaran memiliki beberapa defenisi yaitu :
·
Merupakan proses pemberi semangat, arah dan kegigihan perilaku
·
Perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah dan tahan lama.
·
Merupakan
dorongan/tenaga yang merupakan gerak jiwa untuk bertindak sesuai dengan tujuan
tertentu.
·
Menurut
Wexley & Yulk, motivasi didefinisikan sebagai suatu proses dimana perilaku
individu digerakkan dan diarahkan ke tujuan
Oleh
karena itu, motivasi merupakan suatu proses perilaku individu sebagai pemberi
semangat yang penuh energi , sehingga dapat bertindak sesuai tujuan arah
tertentu karena kegigihan dari suatu perilaku.
v Perspektif Motivasi
Perspektif psikologi menjelaskan
motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula.
Empat perspektif diantaranya :
· Perspektif Behavioral
· Perspektif Humanistik
· Perspektif Kognitif
· Perspektif Sosial
o
Perspektif
Behavioral
§ Defenisi : Merupakan cara pandang
yang menekankan menekankan pada imbalan dan hukuman eksternal
sebagai kunci menentukan motivasi.
§ motivasi
murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal.
§ Insentif
adalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotiasi
perilaku murid.sehingga,
insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran dan
mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan dapat menjauhkan dari
perilaku tidak tepat.
§ Bentuk
insentif : nilai yang baik, tanda bintang, pujian, penghargaan
o
Perspektif
Humanistik
·
Defenisi
: Merupakan cara pandang yang menekankan pada kapasitas murid untuk
mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib sendiri serta memiliki kualitas positif (seperti
peka terhadap orang lain ).
·
Berkaitan dengan pandangan Abraham
Maslow yaitu bahwa
kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kepuasan yang
lebih tinggi.
·
Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu
kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut:
1. Fisiologis : Lapar, haus, tidur
2. Keamanan (safety) : bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan
kejahatan.
3. Cinta dan rasa memiliki : Keamanan (security), kasih sayang, dan perhatian
dari orang lain.
4. Harga diri : menghargai diri sendiri.
5. Aktualisasi diri : kebutuhan
tertinggi yang sulit dalam hirarki ini seperti meralisasikan potensi diri.
o
Perspektif
Kognitif
· Defenisi: Merupakan cara pandang yang
menekankan pemikiran murid akan
memandu motivasi mereka, dan juga arti penting dari penentuan tujuan,
perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan
· Perspektif
kognitif bertentangan dengan behavioral, berpendapat bahwa tekanan eksternal
seharusnya tidak dilebih-lebihkan.
· Murid
meraih prestasi tinggi bukan karena kebutuhan biologis tapi karena punya
motivasi internal untuk berinteraksi dengan lingkungan secara efektif
· Dalam perspektif kognetif terdapat suatu
konsep tentang motivasi yang sesuai dari gagasan R.W.White (1959). Konsep yang
diusulkan adalah Motivasi kompetensi.
· Motivasi kompetensi merupakan ide
bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkunga mereka secara efektif,
menguasai dunia mereka dan memproses informasi secara efisien.
o
Perspektif
Sosial
·
Defenisi
: merupakan cara pandang yang menekankan pada keterhubungan atau Kebutuhan
afiliasi yaitu
motivasi untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, membutuhkan
pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan
akrab.
·
Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam
motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, keterikatan dengan
orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
·
Murid yang punya hubungan yang penuh
perhatian dan supportif biasanya memiliki sikap akademik yang positif dan lebih
senang bersekolah.
·
Salah satu faktor terpenting dalam
motiviasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan
mereka dengan guru bersifat positif atau tidak .
v Motivasi untuk Meraih Sesuatu
Dalam motivasi meraih sesuatu kita
akan mempelajari sejumlah strategi kognitif egektif untuk meningkatkan motivasi
dalam meraih sesuatu atau berprestasi. Dengan cara mengeksplorasi perbedaan
krusial antara motivasi ekstrinsik dan instrinsik.
o
Motivasi
Ekstrinsik
Merupakan motivasi dengan melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering
dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Motivasi ekstrinsik
ditekankan arti pentingnya juga dalam perspektif behavioral.
o
Motivasi
Instrinsik
Merupakan motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi
sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
Terdapat dua jenis motivasi instrinsik:
1. Motivasi instrinsik dari determinasi diri
dan personal pilihan .(terjadi ketika ingin percaya bahwa kita dapat melakukan
sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan dan imbalan eksternal).
2. Motivasi instrinsik dari pengalaman
optimal.(terjadi ketika orang mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat
melakukan suatu aktivitas).
Motivasi
instrinsik ditekankan arti pentingnya juga dalam perspektif kognitif dan
perspektif Humanistik.