Psikologi Pendidikan
Learning (Belajar)
Disusun Oleh : Maswinda Ainun Mardiah (16-122)
Disusun Oleh : Maswinda Ainun Mardiah (16-122)
v Defenisi
Belajar
Belajar
merupakan salah satu dari fungsi psikologi memiliki beberapa defenisi yakni :
· “Proses mental aktif untuk memperoleh,
mengingat dan menggunakan pengetahuan”.
· “Proses bagi manusia untuk menguasai
berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap”.
· “Perubahan perilaku yang relatif permanen yang
dibentuk melalui pengalaman”.
Tetapi tidak semua perilaku merupakan hasil belajar. Perubahan perilaku
tersebut dapat terjadi karena pengaruh obat-obatan, kelelahan, maturasi, serta
luka bukan disebabkan belajar.
Oleh
karena itu belajar merupakan proses pada mental yang aktif untuk memperoleh ,
mengingat dan menggunakan pengetahuan berdasarkan pengalaman sehingga dapat
membentuk suatu perilaku.
Pembentukan
perilaku bukan hanya pada pengetahuan
dan hal itu bisa menjadi kepribadian.
Kematangan
dalam perkembangan juga harus di pelajari yaitu :
v Classical Conditioning :
Belajar Asosiasi
·
Tokoh : Ivan Pavlov
·
Memiliki Elemen kunci : Asosiasi 2
stimulus
·
Terdapat 2 hal penting yang berkaitan
dengan pembentukan Asosiasi yaitu:
ü Frekuensi
ü Timing
ü Defenisi
: yaitu Suatu bentuk belajar dimana stimulus netral (CS)
dipasangkan dengan UCS untuk
menghasilkan CR yang identik
dengan
UCR.
Contoh : Dengan mengasosiasikan Bel dengan Istirahat
§ CS + UCS = UCR
Bel
istirahat senang
CS menghasilkan CR
Bel senang
§ Sport
jantung dihasilkan juga dengan dipelajari
§ Suatu
masalah dalam proses belajar dapat diatasi dengan cara belajar juga.
v Terminologi dalam Classical Conditioning
o
Unconditioned
Stimulus (UCS)
Merupakan stimulus
alamiah yang mendatangkan respon tanpa pengondisian / belajar.
o
Unconditioned
Respon (UCR)
Merupakan perilaku responden (respondent behavior) respon tak bersyarat, yaitu respon yang
muncul dengan hadirnya UCS
o
Conditoning Stimulus (CS)
Merupakan stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat langsung
menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan dengan US
secara terus-menerus agar menimbulkan respon.
o
Conditoning Respon (CR)
Merupakan
respons bersyarat, yaitu rerspon yang muncul
dengan hadirnya CS.
Contohnya : Berperan dalam mendalami Phobia, takut dan sebagainya.
Hasil
belajar Kondisioning Klasikal dapat dihilangkan dengan teknik
Counterconditioning.
Contoh :
CS
+ UCS menghasilkan UCR
Angkot
Rampok takut
v Operant
Conditioning (Belajar Konsekuensi).
o Defenisi
: Belajar dimana konsekuensi dari perilaku mengarahkan pada perubahan
probabilitas terjadinya perilaku.
Contoh 1 :
Respon Akibat
Menjawab pertanyaan Pujian (+)
Maksud dari contoh diatas membuat orang ingin
mengulangi lagi dikarenakan respon yang menyenangkan.
o 3 macam konsekuensi yang mempengaruhi perilaku :
§ Penguatan positif (menyenangkan & motivasi )
§ Penguatan negatif (tidak menyenangkan & motivasi)
§ Hukuman (dalam bentuk menyenangkan )
ü
Penguatan Positif
·
Merupakan konsekuensi yang
mengarahkan pada peningkatan probabilitas terjadinya perilaku
·
2 hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian
penguatan positif :
1. timing
2. konsistensi pemberian penguat
ü
Penguatan Negatif
·
Definisi : “
penguat yang berasal dari pemindahan atau penghindaran suatu kejadian negatif
sebagai konsekuensi dari perilaku.”
1.
Escape conditioning
2.
Avoidance conditioning
ü
Hukuman
·
Defenisi : “ konsekuensi
negatif dari perilaku yang mengarahkan pada penurunan frekuensi perilaku.”
Contoh 2 :
Respon
Akibat
Menjawab PR dengan benar Dapat bintang
Contoh 3 : Binatang sirkus pandai bermain
dikarenakan Operant Conditioning.
Contoh 4 :Ijazah merupakan sebuah penguatan dari
hasil belajar kita disekolah.
v Schedules of
Positive Reinforcement
o Fixed Ratio
Reinforcement
diberikan setelah jumlah respon yang dilakukan dan sudah diketahui oleh
individu dan jumlahnya tetap.
Contoh : Salesman menjual 5 Produk akan mendapatkan
insentif.
o Variabel Ratio
Reinforcement
diberikan jumlahnya tidak tetap dan individu tidak mengetahuinya. Terkadang seperti
berurutan 3,4,5.
Contoh : Orang yang berjualan , terkadang satu hari
mendapat Rp.20.000,- dan hari berikutnya mendapatkan Rp. 100.000,-.
Bermain
dadu untuk menetukan angka 6 terkadang 3 kali tidak dapat, setelah dicoba 7
kali akhirnya dapat.
o Fixed Ratio
Reinforcement
diberikan berdasarkan waktu yang
sifatnya sudah diketahui individu dan tetap.
Contohnya : setiap tanggal 15 karyawan menerima gaji.
o Variabel Interval
Reinforcement
yang diberikan individu tidak menegtahuinya ia mendapatkan reforcement tersebut
dan waktunya juga tidak tetap.
v Pendekatan
Kognitif
o Defenisi belajar : “Proses mental aktif untuk
memperoleh, mengingat dan menggunakan pengetahuan.”
o Outcome : pengetahuan dan mengetahui
o Element paling penting dalam proses belajar : “pengetahuan”.
v Perbandingan Pendekatan Kognitif dan Perilaku dalam
Belajar
o . Menurut Kognitif, yang dipelajari adalah
pengetahuan; perubahan pada pengetahuan mengubah perilaku
Menurut
Perilaku, perilaku lah yang dipelajari
o . Keduanya meyakini bahwa penguat/reinforcement
merupakan hal penting dalam belajar
Menurut
pendekatan
Perilaku, reinforcement menguatkan
respon.
Menurut
pendekatan
Kognitif, reinforcement merupakan
sumber pengetahuan yang menyediakan umpan balik mengenai hal yang mungkin
terjadi bila perilaku diulang atau diubah.
o Dalam pendekatan Perilaku, individu bersifat pasif dipengaruhi oleh lingkungan.
Dalam pendekatan Kognitif, individu aktif memilih,
mempraktekkan, memberi perhatian, mengabaikan, merefleksikan dan mengambil
keputusan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar